Yapi Tambayong: Belum ada buku seperti "123 Ayat Tentang Seni" dalam kepustakaan kita

Diantar dengan banyak takzim, yang berarti kemauan tulus untuk merendah di depan Tuan-Tuan dan Puan-Puan...

Bantuan Hukum untuk Orang Miskin

Lord Chancellor belum lama ini telah menunjuk sebuah komite di bawah kepemimpinan Lord Rushcliffe...

Dewi Lestari: Editor Adalah Penangkal Kejenuhan Para Penulis

Banyak orang beranggapan bahwa saya adalah penulis yang tidak suka diedit. Sebetulnya itu opini yang keliru.

Prof. Dr. Komaruddin Hidayat: Pintu Pencerahan

Kita semua terlahir dan tumbuh bersama orang lain. Nilai-nilai kejahatan dan kebaikan pun tak akan terwujud tanpa melibatkan orang lain. Begitupun perintah berdakwah tidak akan terlaksana jika tak ada obyek yang diseru...

Dr. Ajid Tohir: Nabi Muhammad Saw dalam Kajian Ilmu Sosial-Humaniora

Tradisi menulis dan membaca kitab Sirah Nabawiyah terus dilakukan dari generasi tabi’in, tabi’it-tabi’in hingga sekarang dengan berbagai keragaman sudut pandang....

Selasa, 07 April 2015

Irwan Kurniawan: Bahasa Sebagai Pemersatu Bangsa

Indonesia memiliki banyak suku bangsa yang tersebar di banyak daerah. Suku-suku bangsa itu memiliki adat dan budaya yang berbeda-beda. Setiap kelompok suku juga memiliki bahasa tersendiri untuk berkomunikasi di antara mereka. Bahasa yang digunakan oleh suatu kelompok suku di suatu daerah lazim disebut bahasa daerah, meskipun di suatu daerah kadang-kadang terdapat beberapa kelompok masyarakat yang menggunakan beberapa bahasa daerah yang berbeda.

Perbedaan bahasa antara satu daerah dengan daerah lain tentu menyulitkan komunikasi suatu kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat lainnya. Namun beruntung, Indonesia memiliki bahasa yang dapat menjadi alat komunikasi antara satu suku dengan suku yang lain. Itulah bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional. Bahasa Indonesia juga merupakan alat pemersatu bangsa. Dengan bahasa Indonesia, beragam suku yang tersebar di seluruh pelosok Nusantara bersatu membentuk satu bangsa, yaitu bangsa Indonesia. Seandainya tidak ada bahasa Indonesia, niscaya kita, bangsa Indonesia, akan sulit berkomunikasi dan saling memahami perkataan satu dengan yang lain. Tidak adanya saling memahami antara warga dari satu suku dengan warga dari suku yang lain bisa mengakibatkan salah persepsi, dan selanjutnya, bisa menimbulkan pertikaian dan perpecahan.

Dalam kehidupan bangsa dan negara Indonesia, bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting. Hal itu karena peranan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa resmi negara. Dan karenanya, bahasa Indonesia memiliki fungsi-fungsi yang sangat vital dalam kelangsungan berbangsa dan bernegara. Salah satu fungsinya adalah sebagai alat untuk menjalankan administrasi negara. Dengan demikian, bahasa Indonesia sangat berperan dalam mempersatukan berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang sosial, budaya dan bahasanya.

Namun, penggunaan bahasa Indonesia di setiap daerah di Nusantara seringkali terpengaruh oleh bahasa setempat. Masyarakat di suatu daerah sering menyisipkan unsur-unsur dari bahasa daerahnya ketika berkomunikasi dalam bahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tulisan. Demikian pula dalam susunan kalimatnya, sehingga penduduk suatu daerah berbahasa Indonesia dengan struktur bahasa daerahnya. Hal ini dapat menyebabkan penggunaan bahasa Indonesia oleh warga masyarakat dari suatu daerah tidak bisa dipahami sepenuhnya oleh warga masyarakat dari daerah lain.

Keadaan ini menuntut perlunya ejaan baku bahasa Indonesia yang bisa dijadikan pedoman oleh seluruh masyarakat di penjuru Nusantara sehingga dapat menggunakan bahasa Indonesia secara benar dan baik. Selanjutnya, untuk kepentingan tersebut, Pemerintah Republik Indonesia telah menyusun dan memberlakukan ejaan bahasa Indonesia baku yang telah mengalami beberapa kali penyempurnaan sehingga akhirnya menjadi Ejaan Yang Disempurnakan atau yang biasa disingkat EYD.

Selain berisi pembahasan tentang EYD, buku ini dilengkapi dengan pembahasan-pembahasan lain, yaitu Relasi Makna, Kalimat Efektif, dan Pedoman Khusus Pembentukan Istilah Komputer. Tema-tema ini dipandang penting karena, seperti bahasa-bahasa lainnya di dunia, bahasa Indonesia terus-menerus mengalami per­kembangan, terutama dengan masuknya unsur-unsur baik bahasa daerah maupun bahasa asing.

Beruntunglah kita sebagai bangsa Indonesia, yang memiliki bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Oleh karena itu, kita harus menjaga bahasa Indonesia ini dengan sebaik-baiknya. Kita gunakan bahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tulisan, sesuai dengan kaidah-kaidahnya. Penggunaan bahasa Indonesia sesuai kaidah-kaidahnya, selain dapat mengungkapkan gagasan dan pikiran secara baik dan tepat, juga dapat melestarikan bahasa yang telah diikrarkan oleh para pendahulu kita dalam Sumpah Pemuda yang monumental.

Semoga buku ini bermanfaat bagi bangsa Indonesia, khususnya para pelajar dan mahasiswa, agar dapat berkomunikasi dengan bahasa Indonesia secara benar dan baik. Hal ini, di samping akan menghindarkan salah pemahaman, juga dapat menumbuhkan kebanggaan pada bangsa dan tanah air kita, Indonesia yang kita cintai.[]

Irwan Kurniawan dalam buku EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) Penerbit Buku Nuansa Cendekia