Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Dengan penuh rasa syukur ke hadirat Tuhan Yang Mahakuasa, Allah Swt, saya menyambut baik terbitnya buku berjudul “Etika Politik: Paradigma Politik Bersih, Cerdas, Santun, Berbasis Nilai Islam”, yang ditulis secara rinci dan jernih oleh Saudara Ir. H. E. Herman Khaeron, M.Si. Buku ini sangat penting bagi kita untuk memahami, memaknai, dan menjalankan etika politik dan akhlak mulia yang dilandasi oleh ajaran Islam yang luhur dan agung.
Etika politik yang menjadi topik utama dalam buku ini, digali dari nilai-nilai ajaran Islam, utamanya implementasi akhlak dalam kehidupan, mulai dari akhlak pribadi, akhlak sosial, hingga akhlak politik menuju tatanan etika politik yang bersih. Islam mengajarkan kepada umatnya utuk mempraktikkan etika politik yang bersih, cerdas, dan santun. Islam menjadi pendorong bagi umatnya untuk tampil paling depan membawa kemajuan dan kesejahteraan.
Etika politik dalam ajaran Islam telah dicontohkan oleh Rasulullah Saw ketika membangun tatanan peradaban baru di Makkah dan Madinah, tatanan peradaban yang dibangun dengan keimanan (aqidah), kepribadian yang mulia (akhlakul karimah), dan ukhuwah Islamiyah yang erat, serta etika politik yang beradab. Inilah tatanan peradaban yang mampu melahirkan khaira ummah (umat yang terbaik dan utama), umat yang dibangun atas dasar keimanan dan ketakwaan yang kukuh, yang dibangun dengan ketaatan atas tuntunan Al-Quran dan Sunnah Rasulullah Saw.
Etika politik sebagai wacana dan praktik terus berjalan dinamis untuk menemukan pola-pola terbaiknya, menyesuaikan dengan kekhasan karakter lokal di mana demokrasi dipraktikkan, dan mencari jalan keluar terbaik atas masalah-masalah yang dihadapi. Etika politik tentu mempunyai varian makna yang cukup beragam. Di era modern saat ini, demokrasi cenderung ditekankan pada makna bahwa dalam konteks politik, kekuasaan tertinggi ada di tangan rakyat (rule the people). Menegakkan etika politik akan memberikan berbagai kesempatan untuk partisipasi yang efektif, persamaan dalam memberikan suara, serta pemahaman yang jernih dalam demokrasi. Dalam konteks mewujudkan etika politik di negeri kita, sesungguhnya bukan hanya untuk perlindungan kepentingan individu, namun juga untuk menciptakan warga negara yang memiliki dan mengembangkan etika politik cerdas, memelihara etika politik yang santun, dan mewujudkan tatanan demokrasi yang egaliter.
Pendek kata, etika politik sampai saat ini belum berhenti mencari bentuknya yang terbaik, yang lebih cocok untuk semua manusia, dan untuk semua kepentingan. Namun, ajaran Islam telah memberikan panduan dan arah yang jelas bagaimana kita mengimplimentasikan etika politik atau siyâsatul-akhlâq dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebagaimana dituangkan dalam buku ini.
Kita patut bersyukur, di negeri kita yang majemuk ini, demokrasi tumbuh dan berkembang dengan baik. Kita berhasil membuktikan kepada dunia, bahwa Islam, demokrasi, dan modernitas dapat berjalan seiring dan sejalan, bahkan saling melengkapi. Ajaran Islam yang bersifat universal telah menjadi inspirasi yang tidak pernah kering bagi kita dalam mewujudkan sikap toleransi, perdamaian, demokrasi, dan jembatan ke arah kemajuan peradaban dunia. Melalui demokrasi yang kita pilih dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, kita dapat menyebarkan Islam yang sejuk dan damai serta mampu membangun nilai-nilai peradaban Islam yang emansipatoris, progresif, mencerahkan, dan memberikan kedamaian.
Akhirnya, saya berharap buku ini dapat menjadi panduan bagi segenap warga bangsa, utamanya yang terlibat aktif dalam dinamika politik di tanah air kita. Jika kita terapkan etika politik yang bersih, cerdas, dan santun sebagaimana dipaparkan dalam buku ini, insya Allah kita akan tampil sebagai sebuah negara demokrasi yang kuat, bermakna, dan memiliki akhlak mulia.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Jakarta, Juni 2013
DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
Dalam buku "Etika Politik: Paradigma Politik Bersih, Cerdas, Santun, Berbasis Nilai Islam" - Ir. H. E. Herman Khaeron, M. Si. - Penerbit Buku Nuansa Cendekia
0 komentar:
Posting Komentar